Search Engine

Siapa Saja di Dalam Band?

Bikinnya sih gampang banget! Yang susah itu menjaga supaya band kita tetap utuh. Apalagi kalau bisa jadi legenda!
Punya band itu memang sangat menyenangkan. Cuma kadang kesenangan itu hanya berada di awal-awal terbentuknya sebuah band. Saat semua personel masih semangat dan punya keinginan yang sama. Tapi, setelah sekian lama berjalan, band jadi terkesan adem ayem. Latihan jadi rutinitas yang membosankan, bertemu dengan orang-orang yang itu-itu lagi dan band enggak kunjung menghasilkan.
Lalu, saat ditanya kenapa, masing-masing mungkin saling menyalahkan. Dan, yang lebih parah lagi, kalau masing-masing sudah malas untuk berkorban demi band. Mungkin juga masing-masing personel hanya menunggu personel lain untuk mengajak berbuat sesuatu. Mungkin juga satu personel punya ide besar, tapi tidak berani mengajak teman-temannya. Bisa karena faktor enggak percaya diri atau terlalu sungkan. Takut dibilang berisik atau sok aktif.
Nah, setelah band kita punya visi yang jelas, punya idealisme yang kuat, ada baiknya kita mengenali tipikal seperti apa saja sih penghuni band kita ini? Karena kondisi internal band itu sendiri yang menentukan apakah band kita bisa bertahan dan tetap eksis. Suasana internal yang nyaman, tapi tetap punya arah yang jelas, merupakan modal kuat dari sebuah band untuk berhasil. Baru setelah itu kita butuh tim pendukung dari luar, seperti tim management.


1. Si Kompor

Kadang kita melihat dalam sebuah band ada satu orang yang sangat menonjol. Dia jadi orang yang paling rajin ngajak kumpul. Rajin mendatangi teman-temannya. Rajin ngajak bikin lagu atau latihan. Terus, dalam segala hal, bisa jadi dia sangat dominan. Dan, ini memang sangat diperlukan. Orang seperti ini yang penting banget buat band. Karena biasanya dia tidak peduli seberapa capeknya dia, dia enggak peduli teman-temannya terlihat santai, dia akan tetap semangat. Yang perlu dijagain, kadang saking terlalu semangatnya, dia suka berpikir sangat pendek dan tidak memerhatikan risiko tentang hal yang bisa memengaruhi band. Bisa jadi, memengaruhi image band atau memengaruhi perasaan pemain lain.


2. Manajer

Bukan berarti seorang manager band profesional yang memang dibayar untuk melakukan hal ini. Tapi, lebih kepada sosok seorang yang dituakan di antara para personel. Dia juga penting untuk menjaga si kompor. Biasanya ”manajer” ini lebih bijak dalam mengambil keputusan, lebih memerhatikan personel lain. Biasanya dia yang mengingatkan si kompor kalau sudah terlalu bersemangat. ”Manager” ini juga bisa jadi orang yang tertib dalam pengaturan jadwal. Kadang dengan gayanya yang santai, dia juga malah lebih bisa memotivasi personel lain untuk lebih bersemangat. Bisa jadi pengambil keputusan, menyatukan pendapat, dan saking akrabnya bisa jadi keranjang curhat!


3. ”Supporting Act”

Jangan dikira personel band yang kelihatannya enggak berbuat apa-apa itu enggak penting. Kadang, dalam diamnya, mereka punya banyak ide untuk band. Tapi, memang tipikal orangnya kurang bisa mengeluarkan apa yang ada di otak mereka. Bukan tidak mungkin dalam diamnya, dia mempunyai kemampuan yang secara skil lebih tinggi dari yang lain. Walaupun enggak terlalu dominan, kadang sentuhan-sentuhan kecilnya membuat karya band jadi lebih indah. Dan coba saja bongkar kertas-kertas coretannya, siapa tahu isinya lagu-lagu jutaan kopi semua!


4. Propagandis

Bisa jadi dia sangat susah dihubungi buat kumpul sama band. Tapi, dia sangat beredar di luar. Dan, dia sangat bangga sama bandnya serta selalu rajin untuk menyebarkan berita tentang band. Temannya banyak! Bisa bikin banyak orang untuk suka sama band kita. Enggak jarang pula dia bisa selalu membawa teman baru untuk berteman dengan band. Yang kadang sedikit mengganggu, dia selalu membawa teman-temannya untuk datang saat kita di studio.


5. ”Leader”

Nah, kalau ada satu orang yang bisa menempati semua posisi itu, enggak lain dialah leader dari band. Bisa jadi yang lain hanyalah supporting act. Ini bagus banget buat sebuah band, tapi perlu diingat untuk tidak terlalu sombong dan menganggap remeh teman-teman yang lain. Karena seorang leader tanpa pendukung bukanlah apa-apa!
Bisa jadi setiap penghuni band punya karakter yang sama. Enggak masalah juga kalau semua orang jadi propagandis. Seru banget kalau semua personel punya tipikal kompor, suasana band akan jadi semangat. Tapi, enggak seru dong kalau semua personel jadi supporting act yang hanya saling menunggu. Dan, agak berbahaya kalau ada lebih dari satu leader yang punya tujuan berbeda. Nah, coba saja cek lagi band kita. Sudah komplet? Berarti tinggal siapkan strategi untuk mencapai target. Tapi, kalau semua cuma supporting act, mending cari personel baru. Atau dibubarkan aja bandnya?

0 komentar:

Yngwie Malmsteen

Demo Gitar